REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai rencana pemerintah yang akan membuat kebijakan dua harga berbeda untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) justru akan menimbulkan kekacauan di mana-mana. Ia menegaskan tak ada di negara manapun yang melakukan kebijakan semacam itu.
"Kalau dua harga, percaya sama saya, pasti akan kacau di mana-mana. Nanti di pompa bensin itu orang-orang bakal berkelahi," ujar JK usai menghadiri launching program Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Ciawi, Bogor, Sabtu (27/4).
JK mengaku cukup gundah dengan sikap pemerintah sekarang yang terlalu lama mengambil keputusan dalam masalah pengurangan subsidi BBM. Ia mengatakan subsidi BBM ini akan lebih tepat dialokasikan buat menjalankan pembangunan infrastruktur, pembenahan sistem kesehatan hingga pendidikan.
"Terus terang kita sudah capek bicara itu (soal BBM) karena sudah dua tahun pemerintah belum ada keputusannya apa-apa. Zaman dulu, saya hanya tiga hari sudah dapat ambil keputusannya," ujarnya.
Lebih lanjut JK menegaskan dalam persoalan subsidi BBM ini agar jangan terjebak pada pembicaraan apakah BBM itu harus dinaikkan atau diturunkan. Namun yang ditunggu sekarang ini adalah keputusan dari pemerintah.
"Sekarang ini kita butuh dana besar dan sayangnya dana besar itu justru digunakan untuk subsidi kepada orang yang mampu," katanya menegaskan.