Ahad 28 Apr 2013 22:39 WIB

Kecewa Kepemimpinan Wasit, Widodo C Putra Protes

Liga Super Indonesia
Liga Super Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pelatih Gresik United Widodo Cahyono Putra meminta kepada pihak terkait agar kepemimpinan wasit dalam setiap pertandingan Liga Super Indonesia (LSI) bisa lebih baik lagi.

"Kami berharap dan meminta agar kepemimpinan wasit pada pertandingan LSI bisa lebih baik lagi," kata Widodo usai laga Gresik United melawan Persipura Jayapura di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Minggu.

Pernyataan mantan pemain Warna Agung dan Petrokimia Putra Gresik itu mengeluhkan kepemimpinan wasit Maulana asal Semarang pada pertandingan Minggu sore saat timnya dibantai oleh klub "Mutiara Hitam" dengan skor 1-4.

"Saya dan tim berharap ke depan pihak terkait lebih memperhatikan kepemimpinan wasit dalam setiap pertandingan. Tadi gol ketiga Persipura seharusnya dianulir karena kiper Sandi terjatuh, diindikasikan berbenturan dengan pemain lawan," kata mantan pelatih Persela Lamongan ini.

Menurut Widodo, wasit Maulana tidak begitu jeli dalam melihat terjadinya proses gol ketiga tim "Mutiara Hitam". Saat itu kiper Sandi terjatuh terlebih dahulu kemudian bola liar di depan dekat gawang diserobot oleh Gerard Pangkali.

"Saya kira wasit kurang jeli dan bijak melihat proses terjadinya gol tersebut. Inilah yang saya sangat sayangkan mengapa gol tersebut bisa tetap disahkan," katanya.

Widodo menyampaikan bahwa wasit secara tidak langsung telah mengungtungkan tuan rumah dengan gol ketiga tersebut.
Sementara itu, Jacksen F Tiago enggan berkomentar soal gol tersebut. "Yah kalau mau dikatakan kami juga dirugikan oleh kepemimpinan wasit Maulana. Dua pemain kami terkena kartu kuning," katanya.

"Imanuel Wanggai dan Lukas Mandowen terkena kartu kuning, kemungkinan mereka tidak bisa perkuat Persipura saat jamu Arema," tambahnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement