REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Organisasi masyarakat Islam Hizbut Tahrir Indonensia (HTI) Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa, menggelar aksi menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai Mei 2013.
Aksi penolakan itu melibatkan massa hampir 200 orang lebih. Mereka berkumpul dan berorasi di pertigaan Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Garut, Selasa.
"Aksi ini merupakan bentuk penolakan kami yang tidak mendukung kebijakan pemerintah menaikan harga BBM," kata Ketua HTI Garut, Rizki, disela-sela aksi.
Ia mengatakan, sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan kondisi dan dampak negatif masyarakat jika BBM dinaikan. Apabila pemerintah tetap memutuskan kebijakan itu, kata Rizki, maka pemerintah telah menambah penderitaan dan menyengsarakan rakyat.
"Menurut kami kebijakan itu sudah tidak memperhatikan syariat islam, dan akan menyengsarakan rakyat," katanya.
Menurut dia, pemerintah tentu memiliki opsi lain seperti penghematan penggunaan anggaran dan memanfaatkan sumber energi yang dimiliki Indonesia untuk dikelola lebih optimal.
Opsi yang dilontarkan juga oleh beberapa pemerhati kebijakan pemerintah itu, dijelaskan Rizki, memang sudah seharusnya dilakukan pemerintah, sehingga tidak perlu menaikan harga BBM.
"Pemerintah menurut beberapa pakar sebenarnya ada opsi lain agar BBM tidak naik, seperti penghematan anggaran atau mengelola sumber daya alam yang ada," katanya.