REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Kelurahan Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, mengaku kaget ada terduga teroris yang ditangkap di wilayah tempat tinggal mereka.
Salah seorang warga, Mulyati (42), pemilik toko kelontong di depan rumah yang digerebek semalam, mengaku kaget karena Kamis malam ada banyak aparat bersenjata lengkap datang mengepung.
"Rame, ada banyak polisi, pake senjata. Jadi pas mereka (aparat) datang kita dilarang keluar, mengintip juga ga boleh. Baru setelah terorisnya ditangkap, kami bisa keluar rumah lihat keadaan sekitar," kata Mulyati di Jakarta, Jumat (2/5).
Menurut dia, penggerebekan yang dilakukan di salah satu kontrakan di Jalan Bangka 2F No. 2A itu berhasil mengamankan satu orang wanita, istri tersangka JM alias Asep dan seorang bayi berusia dua bulan. "Kaget juga, kenapa tiba-tiba ada banyak aparat, pas saya tanya ternyata polisi dapat info dari Solo," ujarnya.
Mulyati menjelaskan, rumah kontrakan yang digerebek Kamis (2/5) malam sekitar pukul 22.30 wib itu menjalankan usaha air minum isi ulang. Usaha tersebut sudah hampir tiga kali pindah tangan.
Seperti diberitakan sebelumnya, anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri mengamankan dua orang terduga teroris berinisial JM alias Asep dan Ovie di Jalan Sudirman menuju Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli menyebutkan kedua terduga teroris membawa lima buah bom pipa siap ledak saat dilakukan penangkapan anggota Densus 88 Antiteror Mabes Polri.