REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Komite Intelijen Amerika Serikat meminta Presiden Barack Obama menyediakan kebutuhan perang militan untuk melawan pemerintah Suriah. Mereka meminta AS melatih para militan untuk perang.
"Kepemimpinan AS dapat dilakukan dengan bantuan intelijen dan pelatihan. Itu akan sangat membantu menurunkan rezim," ujar pejabat Komite Intelijen, Mike Rogers dilansir PressTV.
Komentar tersebut datang setelah Israel menyerang Suriah untuk kedua kalinya di pusat penelitian di Damaskus. Pada Jumat lalu, Tel Aviv mengonfimasi serangan udara di Suriah. Sehari sebelumnya, Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel mengataan Washington akan mengevaluasi pemberian senjata ke militan Suriah.
"Mempersenjatai pemberontak adalah pilihan, " ujarnya.
Sementara itu, AS dicurigai menyediakan pelatihan bagi militan dan al-Qaeda di Suriah. Komandan Senior Tentara Pembebasan Suriah mengatakan AS melatih militan dan al-Qaeda di perbatasan Yordania secara rahasia.
"Sebagian besar pemberontak mendapat pelatihan," ujarnya.
Konflik di Suriah telah berlangsung sejak Maret 2011. Ribuan orang tewas termasuk penduduk sipil dalam konflik tersebut.