REPUBLIKA.CO.ID, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Udzma Sayid Ali Khamenei menilai tujuan penistaan terhadap tempat suci di Suriah untuk mengobarkan api permusuhan antarmazhab Islam.
Dalam sebuah pertemuan dengan para pejabat panitia Pilpres Iran, dia menyerukan kecaman terhadap penistaan makam suci bersejarah Hujr bin Adi, seorang sahabat Nabi Muhammad Saw.
Ayatullah Khamenei memuji sikap muslim Syiah dan Sunni yang merespons dan mengutuk insiden itu. "Sikap mereka tidak tertipu oleh plot musuh, " kata Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, seperti dilansir kantor berita IRNA.
Ayatullah Khamenei menyebut penistaan terhadap makam sahabat Rasulullah Saw sebagai tindakan asusila dan menyerukan supaya ulama dan tokoh politik mewaspadati target di balik aksi penistaan tersebut.
"Muslim, terutama elit dan tokoh politik dan agama di dunia Islam harus memenuhi kewajiban mereka terhadap pola pikir jahat ini dan mencegah penyebaran provokasi [antara Muslim]," tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran Ali-Akbar Salehi mengecam penodaan terhadap situs makam sahabat Nabi Muhammad Saw, dan mendesak aksi internasional untuk melindungi tempat-tempat suci umat Islam dan agama lainnya. Milisi teroris Suriah menyerbu makam Hujr bin Adi di pinggiran Damaskus, dan memindahkan jenazahnya ke lokasi yang tidak diketahui.