REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengajak pemuda 'Merajut Indonesia', dengan mengunjungi lima titik terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara lain.
Peluncuran program 'Merajut Indonesia' itu ditandai dengan aksi memanah dan pembukaan poster yang dilakukan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo di Halaman Kemenpora Jakarta, Selasa (7/5).
"Kami mengajak pemuda Indonesia untuk meninjau langsung titik- titik terluar negara kita demi meningkatkan nilai kebangsaan dan cinta Tanah Air," kata Menpora di sela peluncuran program 'Merajut Indonesia'.
Menurut Menpora, selain mengunjungi titik terluar, pihaknya juga mengajak perwakilan pemuda untuk berbaur langsung dengan masyarakat perbatasan dan melakukan serangkaian kegiatan yang telah dijadwalkan.
Program yang baru pertama kali digelar ini akan dimulai dengan mengunjungi titik terluar Indonesia sisi utara yaitu Miangas, Sulawesi Utara. Di sisi utara ini, Indonesia berbatasan langsung dengan salah satu negara ASEAN yaitu Filipina.
Kunjungan ke pulau yang sebelumnya diklaim milik Filipina oleh rombongan pemuda, organisasi masyarakat dan pihak Kemenpora ini, bertepatan dengan perayaan Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh 20 Mei mendatang.
"Pulau ini sudah diakui oleh dunia internasional. Memang sebelumnya diklaim oleh Filipina. Tetapi sekarang telah berada dalam NKRI," kata Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo Harry Sarundajang di sela peluncuran 'Marajut Indonesia' itu.
Setelah Miangas, titik terluar Indonesia yang akan dikunjungi adalah Rote Nusa Tenggara Timur (21-23 Juni), Sabang, Aceh 16-18 Agustus, Merauke, Papua (27-29 September) dan ditutup di Samarinda (26-28 Oktober) bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.
Ketua Panitia 'Merajut Indonesia', Lalu Wildan mengatakan, kata kunci dari program ini adalah sinergisitas dilingkup Kemenpora serta sinergisitas dengan pihak eksternal, utamanya dengan kalangan pemuda dan kementerian lain.
"Semakin banyak pihak yang terlibat semakin kuat pula rajutan program yang terjadi. Semakin besar pula manfaat langsung yang dirasakan khususnya warga masyarakat dilokasi kegiatan," katanya.
Dalam kegiatan 'Merajut Indonesia' diperkirakan melibatkan pemuda maupun pihak terkait antara 1.000-5.000 orang. Selain itu kegiatan ini juga melibatkan pihak TNI Angkatan Laut. Dan dalam peluncurannya juga dihadiri perwakilan dari lima pemerintah daerah yang menjadi tuan rumah.