REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berharap ancaman beberapa pihak tidak mau menggunakan hak pilihnya atau golongan putih (golput) pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah nantinya, tidak terjadi.
"Menggunakan hak pilih dalam pemilu, terutama Pilgub Jateng merupakan kewajiban kita sebagai warga negara," ujarnya menanggapi ancaman golput dari pendukung Rustriningsih, ketika menggelar jumpa pers di kediaman Ketua DPC PDI Perjuangan Kudus Musthofa di Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, di Kudus, Sabtu (11/5).
Apalagi, kata dia, hak dan kewajiban setiap warga negara diatur dalam konstitusi, sehingga semua pihak memiliki hak yang sama di mata hukum.
Artinya, ia melanjutkan, selain punya hak, setiap warga negara juga punya kewajiban, salah satunya harus ikut memilih dalam pemilu, termasuk Pilgub Jateng.
"Jika tetap golput, orang tersebut dianggap semaunya sendiri dan mereka juga tidak bisa memberikan dorongan perubahan pemerintahan," ujarnya.
Pilihan terhadap figur pemimpin, kata Megawati, biasanya menginginkan pada era kepemimpinannya ada perubahan yang lebih baik.
Misalnya, kata dia, di PDI Perjuangan bertujuan untuk menjalankan program-program atau ideologi, menjalankan trisakti, berdaulat di bidang politik, berdiri sendiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya.
"Kami sarankan, jangan golput karena tidak etis. Terserah siapa nantinya yang akan dipilih," ujarnya.
Apabila ancaman golput benar-benar terjadi, dia menyarankan, mereka lebih baik jangan terlibat kegiatan apapun di negara ini.