REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) meminta agar Jamaah haji Indonesia tidak khawatir dengan kembali maraknya virus SARS di wilayah Arab Saudi.
Direktur Pelayanan Penyelenggaraan Ibadah Haji Kemenag, Sri Ilham Lubis, mengatakan pemerintah Indonesia melalui Kemenag dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah memberlakukan vaksin bagi setiap jamaah yang akan melaksanakan haji dan umroh. "Jadi tidak perlu khawatir, karena vaksin ini diberikan ke setiap jamaah," ujar Sri, Selasa (14/5).
Kewenangan itu, kata dia, ada di kemenkes. Pemberian vaksin ini, untuk menambah kekebalan dan daya tahan tubuh jamaah dari virus yang ada. Ketika ditanya apakah vaksin tersebut juga kebal terhadap SARS, Sri menilai itu sudah masuk dalam pertimbangan karena beberapa tahun sebelumnya vaksin ini juga ampuh menjaga jamaah haji Indonesia.
Hal senada disampaikan Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh (Amphuri), Fuad Hasan Masyhuri. Ia yakin kalau pemerintah kerajaan Arab Saudi dapat mengantisipasi kembali maraknya penyebaran varian baru virus SARS di Arab. Walau demikian, ia meminta pemerintah memiliki antisipasi yang cukup baik, terkait masalah ini. “Tentu kembali ditemukannya korban SARS ini perlu mendapat perhatian pemerintah," katanya.
Pemerintah Arab Saudi sebelumnya telah mengonfirmasi empat kasus terbaru virus pernafasan yang mirip SARS. Virus ini, menyebar dengan cepat dan menjangkiti warga di Semenanjung Arab. Pemerintah Arab Saudi mengumumkan 24 orang telah mengalami gejala terserang virus baru ini. Bahkan sebanyak 15 di antaranya meninggal dunia.