Rabu 15 May 2013 16:54 WIB

'Kasus Aiptu LS Harus Jadi Perhatian Kapolri'

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: A.Syalaby Ichsan
Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo berbicara pada rilis akhir tahun 2012 di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (28/12).
Foto: Republika/Prayogi
Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo berbicara pada rilis akhir tahun 2012 di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (28/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengultimatum Polda Papua agar tidak membiarkan permasalahan rekening gendut anggotanya di Polres Sorong, Aiptu LS.

Kompolnas mengaku akan ikut mengawasi perkembangan dari pemeriksaan yang dilakukan kepada polisi pemilik rekening tak wajar senilai Rp 900 miliar itu.

Anggota Kompolnas Hamidah Abdurrahman menjelaskan, bila memang uang di rekening Aiptu LS tersebut hanya berasal dari usahnya dalam menjalankan bisnis, hal ini tetap harus diselidiki.

Pasalnya, bisnis yang disebut-sebut dimiliki LS yakni penyelundupan kayu, bahan bakar minyak dan jasa karaoke ini sarat unsur pidana.

 “Kaget sekali kami waktu mengetahui ada polisi pangkat Aiptu punya uang hampir satu triliun di rekeningnya. Ini harus jadi perhatian Kapolri,” kata anggota Kompolnas Hamidah Abdurrahman kepada  Republika Rabu (15/5).

Atas temuan ini, Hamidah berujar penyidik Polda Papua harus mampu mengungkap aliran uang yang berputar di rekening atas nama LS ini. Dia mengaku akan sangat heran jika Polda Papua hanya menjadikan LS sebagai orang yang menjadi pelaku satu-satunya dalam aliran dana tak wajar ini.

Pasalnya, usaha yang dilakukan oleh LS selama ini sangat jelas tidak mungkin dilakukan sendiri tanpa bantuan pihak berkekuatan lain di lingkup daerah Sorong, Papua.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement