Rabu 15 May 2013 22:49 WIB

Stasiun Bekasi: Tiket Kereta Mudik Lebaran Habis

 Warga mengantre untuk membeli tiket perjalanan kereta api Lebaran 2013
Warga mengantre untuk membeli tiket perjalanan kereta api Lebaran 2013

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Tiket kereta api di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, untuk mudik Lebaran 1434 Hijriyah yang diperkirakan jatuh pada 8 dan 9 Agustus 2013 sudah habis terjual.

"Meskipun Lebaran masih sekitar 2,5 bulan lagi, namun tiket mudik yang kami sediakan untuk pemberangkatan hingga H-1 Lebaran sudah habis," kata Kepala Stasiun Bekasi Heriyanto di Bekasi, Rabu (15/5).

Menurut dia, tiket kereta api lebaran habis dipesan melalui pembelian "online", sehingga pihaknya tidak bisa lagi melakukan penjualan tiket secara langsung.

"Stasiun Bekasi hanya melayani penjualan tiket jika masih ada sisa penjualan online. Tapi untuk jadwal pemberangkatan mulai H-6 sampai H-1 sudah habis dijual di online, jadi Stasiun Bekasi hanya melayani penukaran struk saja," ujarnya.

Hingga Selasa (14/5), kata dia, belum ada rencana PT KAI akan menambah tempat duduk atau menambah jadwal perjalanan kereta mudik.

"Tiket yang terjual hanya untuk perjalanan kereta reguler yang ada," katanya. Heriyanto juga memastikan untuk Lebaran tahun ini tidak ada pemberangkatan kereta mudik dari Stasiun Bekasi.

"Setiap hari ada 48 jadwal perjalanan dari Jakarta menuju seluruh daerah di Pulau Jawa. Hanya ada empat stasiun yang menjadi tempat pemberangkatan, yaitu Stasiun Pasar Senen (14 pemberangkatan), Stasiun Tanjung Priok (3 pemberangkatan), Stasiun Besar Gambir (26 pemberangkatan), dan Stasiun Jakarta Kota (5 pemberangkatan)," ujarnya.

Sementara itu, Warso (33) salah satu pemudik tujuan Semarang mengaku kecewa dengan? habisnya tiket tersebut. "Saya sudah keliling di gerai-gerai penjualan tiket kereta tapi sudah habis semua," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement