Kamis 16 May 2013 12:47 WIB

Survei Unpad: Pilwakot Bandung Dua Putaran

Rep: Djoko Suceno / Red: M Irwan Ariefyanto
Pemilihan Wali Kota Bandung 2013
Foto: KPUD Bandung
Pemilihan Wali Kota Bandung 2013

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pemilihan wali kota (pilwalkot) Bandung yang akan digelar pada 23 Juni mendatang diprediksi akan berlangsung seru. Pusat Kajian dan Kepakaran Statistika (P2KS) Jurusan Statistik Universitas Padjajaran (Unpad), memprediksi pilwalkot Bandung akan berlangsung dua putaran. Survei tersebut dilakukan pada Maret hingga pertengahan April lalu dengan desain two-way stratification sampling.

Menurut Sekjen P2KS, Tata Wirasasmita, dalam survei tersebut melibatkan 1.700 responden di 30 kecamatan di Kota Bandung. Prediksi pilwalkot dua putaran, kata dia, salah satunya karena banyaknya jumlah pasangan pilwalkot yaitu delapan pasangan. Empat pasangan yang diusung parpol yaitu Edi Siswadi-Erwan Setiawan (Demokrat dan 5 parpol non parlemen), MQ Iswara-Asep Dedi Ruyadi (Golkar dan 15 parpol non parlemen), Ayi Vivananda-Nani Suryani (PDIP dan PAN), dan Ridwan Kamil-Oded M Danial (PKS dan Gerindra). Sedangkan dari jalur independen, yaitu pasangan Wawan Dewanta-HM Sayogo,  Wahyudin Karnadinata-Toni Apriliani, Budi Setiawan-Rizal Firdaus, dan Bambang Setiadi-Alex Tahsin Ibrahim.

Selain diprediksi dua putaran, kata Tata, hasil survei tersebut juga menggambarkan kekuatan masing- masing pasangan. Ia menyebutkan, elektabilitas pasangan Ayi Vivananda-Nani berada di posisi teratas dengan perolehan suara 17,76 persen. Disusul pasangan  Edi-Erwan sebesar 12,24 persen,  urutan ketiga ditempati pasangan Ridwan Kamil-Oded M Danial 6,41% persen, pasangan  MQ Iswara-Asep Dedi Ruyadi dengan perolehan suara 2,65 persen.

Tata mengatakan, pasangan dari jalur independen kurang menarik perhatian masyarakat. Karena itu ia memerkirakan pasangan independen ini hanya memperoleh suara dibawah tiga persen. Pasangan Bambang Setiadi-Alex Tahsin sebesar 2,18 person, kemudian pasangan Budi Dalton-Rizal Firdaus 2,06 persen, pasangan Wawan Dewanta-M Sayogo 0,4 persen, dan pasangan Wahyudin-Toni Apriliani 0,18 persen. 

Menurut Tata, survei tersebut dilakukan  untuk memperlihatkan kepada masyarakat dan juga kepada para calon wali kota dan wakil wali kota tentang gambaran tingkat partisipasi politik, popularitas, dan tingkat elektabilitas.ia menambahkan, hasil survei tersebut  sama dengan quick count karena basis data quick count adalah tempat  pemungutan suara(TPS) yang merupakan real data suara dari setiap TPS, sedangkan basis data survei  para calon pemilih untuk pilwalkot. "Hasil survei dan quick count tak akan jauh berbeda," kata dia. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement