Kamis 16 May 2013 14:23 WIB

Kompolnas Usulkan Aiptu LS Dipecat

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: A.Syalaby Ichsan
rekening gendut
Foto: arrahmah
rekening gendut

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyatakan, polisi pemilik rekening ratusan miliaran rupiah, Aiptu LS bisa dipecat.

Kompolnas pun sudah mengusulkan kepada Kapolda Papua Irjen Tito Karnavian untuk memecat bintara tersebut.“Kami sudah minta ke Pak Kapolda Papua. Nanti kalau sudah terbukti, LS bisa dipecat dan layak untuk dihukum pidana. Itu kalau terbukti uangnya haram ya,” ujar anggota Kompolnas Edi Hasibuan, Kamis (16/5).

Kompolnas mengaku takjub sekaligus curiga dengan LS yang rekeningnya tercatat sudah melakukan transaksi hingga Rp 1,5 trilun hanya dalam kurun waktu lima tahun.

Dengan pangkat LS yang masih Ajun Inspektur Satu (Aiptu), Kompolnas sebenarnya mengaku kagum namun tak percaya. “Ini masih Aiptu tapi bisa punya harta yang berputar di rekeningnya lebih dari Rp 1 triliun, bisnis macam apa yang dia geluti,” ujar anggota Kompolnas Edi Hasibuan, kepada Republika, Kamis (16/5).

Edi berujar, sebenarnya Kompolnas senang ada polisi yang kehidupannya dinaungi kebercukupan. Namun, dengan temuan bahwa harta LS yang di rekeningnya saja tercatat ada Rp 900 miliar, justru rasa prihatin malah muncul.

Ia mengatakan, sudah jelas dengan angka tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan tanpa adanya penulsuran. Ini karena, kata dia, dengan terkuaknya kekayaan LS justru akan memantik kecurigaan seperti apa gerak-gerik kepolisian di daerah Papua.

“Saya dengar dia punya beberapa bisnis yang ditengarai illegal, jadi Harus ini, sangat harus untuk diselidiki dari mana dana dia kumpulkan sebanyak itu,” ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement