REPUBLIKA.CO.ID, COX'S BAZAR -- Topan Mahasen menerjang perairan selatan Bangladesh, dan menyapu perkampungan nelayan dengan hujan lebat dan angin kencang, Kamis (16/5). Kondisi itu memaksa lebih dari satu juta warga mengungsi.

Direktur Departemen Metereologi Bangladesh, Mohammad Shah Alam mengatakan, topan mencapai daratan hari ini lalu perlahan-lahan melemah. New York Times melaporkan, topan bergerak lambat yang memungkinkan kota-kota yang dilewatinya akan mendapat serangan badai lebih lama. Sedikitnya 18 orang di Bangladesh, Myanmar, dan Sri Lanka dilaporkan tewas.

Pejabat PBB mengatakan, badai dapat mengancam kehidupan sekitar 8,2 juta warga di Bangladesh, Myanmar, dan sebagian India. 

Di depan kota Cox'z Bazar, puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke penampungan, hotel, sekolah, dan kantor pemerintahan. Namun, matahari bersinar pada Kamis siang. Pemerintah setempat berencana menutup penampungan pada sore hari.

Mahasen menghantam daratan dengan kecepatan 62 mph dan melemah dengan cepat menjadi 56 mph. Di sepanjang perairan barat Myanmar, bahaya mengancam puluhan ribu pengungsi Rohingya yang tinggal di tenda.

Pengungsi yang melarikan diri dari kekerasan tersebut menolak dievakuasi. Petugas PBB berharap mereka mau pindah karena bahaya yang mengancam. Mereka mengatakan lebih dari 35 ribu orang telah direlokasi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika