REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perilaku negatif geng motor perlu diubah. Salah satunya dengan cara merangkul anggota geng motor. Setelah dirangkul, secara intensif diberikan pemahaman informasi kebenaran.
''Apa yang dilakukan oleh geng motor itu lebih disebabkan adanya gap informasi kebenaran yang tak sampai kepada mereka,'' kata Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang, Achmad Badawi, saat berbincang dengan Republika di Jakarta, Kamis (16/5).
Achmad menilai kekerasan yang dilakukan oleh geng motor itu karena adanya proses pembiaran. Proses itu berlanjut menjadi sebuah kebiasaan yang terakumulasi menjadi perilaku negatif. ''Bisa dibilang juga peran dakwah ulama telah gagal dalam menyampaikan informasi kebenaran kepada mereka,'' ujarnya.
Menurut Achmad untuk membenahi fenomena negatif dari geng motor itu perlu adanya keterlibatan seluruh komponen bangsa. Keterlibatan itu, kata dia, harus dilakukan secara konsisten.
Ia mengatakan munculnya perilaku negatif itu tidak terlepas dari lemahnya kontrol lingkungan. Hal lainnya lagi, kata dia, perlu ada upaya pendekatan dengan merangkul anggota geng motor tersebut.
''Mereka itu jangan dijauhi tetapi mereka harus didekati dengan sikap penuh kasih sayang,'' ujarnya.
Achmad mengatakan seorang nabi itu diturunkan untuk membenahi pranata sosial agar menjadi lebih baik. Strategi untuk melakukan pendekatan itu perlu ada kesabaran. ''Setelah itu baru diciptakan kehidupan yang penuh kasih. Insya Allah pencegahan terhadap kekerasan geng motor akan bisa teratasi,'' tuturnya.