REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Pertamina (Persero) mulai mengoperasikan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) di Jalan Kapten Tendean, Mampang, Jakarta Selatan.
"Hari ini mulai beroperasi untuk mendukung program diversifikasi energi," kata Dirut Pertamina Karen Agustiawan saat peresmian SPBG di Mampang, Jakarta, Kamis (16/5).
Menurut dia, SPBG Mampang memiliki total kapasitas penyaluran gas berbentuk terkompresi (compressed natural gas/CNG) sebesar 0,5 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
Peresmian SPBG Mampang dilakukan Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo. Acara dihadiri pula Direktur Hilir Migas Kementerian ESDM Umi Asngadah, Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto, dan Direktur Pemasaran dan Niaga Hanung Budya.
Stasiun gas dibangun di dalam SPBU yang sudah beroperasi, sehingga di lokasi tersebut terdapat dispenser BBM sekaligus BBG.
Revitalisasi SPBG Mampang tidak memakai dana APBN, namun merupakan aksi korporasi Pertamina. Pasokan gas berasal dari Pertamina dengan memakai pipa milik PT PGN Tbk.
"Jangan sampai setelah saya resmikan, kemudian dua hari ke depan gasnya gak ada. Saya sudah pastikan juga ke PGN mengenai ketersediaan gasnya ini," katanya.
Pemerintah, lanjutnya, akan membangun 40-50 SPBG baru untuk memaksimalkan program konversi ke BBG. "Kami sudah buat tim percepatan untuk merealisasikannya," ujarnya.
Karen menambahkan, revitalisasi SPBG merupakan proyek percontohan antara Pertamina dengan Pemprov DKI Jakarta dan Pemerintah Korea Selatan.
"SPBG ini akan mendukung rencana penambahan jumlah armada bus transjakarta," katanya.
Melalui Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2012 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga BBG CNG untuk Transportasi, Pertamina mendapat tugas sebagai pelaksana penyediaan dan pendistribusian CNG.