Jumat 17 May 2013 06:25 WIB

Obama Minta Tentara AS Hentikan Pelecehan Seksual

Barack Obama
Foto: AP
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Barack Obama akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Chuck Hagel dan para pemimpin tentara Amerika Serikat untuk menghentikan pelecehan seksual pada angkatan bersenjata.

Pertemuan itu dilakukan pada Kamis (16/5) waktu setempat. "Dua hari sebelumnya, tentara mendapatkan kembali satu tuduhan kejahatan seks, termasuk dugaan mengaitkannya dengan pelacuran," lapor Reuters.

Seorang sersan satu di Fort Hood, yang namanya tidak diumumkan, diperiksa dengan tuduhan menjadi calo, kasar secara seksual, upaya penyerangan dan penganiayaan kepada bawahan.

Pentagon menyatakan, Sersan itu, anggota Korps III, ditugaskan sebagai koordinator kegiatan penanggulangan dan pencegahan kekerasan seksual pada batalion di korps tersebut.

Tentara melepaskan sersan itu dari semua tugas setelah tuduhan tersebut muncul, katanya. Belum ada dakwaan terhadap tentara itu. Penyelidikan atas dugaan tersebut dilakukan oleh petugas khusus dari Komando Penyelidikan Kejahatan Angkatan Darat.

Ketua Gabungan Kepala Staf Jenderal Martin Dempsey dan penasihat militer presiden akan hadir dalam pertemuan dengan Obama itu.

"Pada sore ini, Presiden akan bertemu dengan Menteri Hagel, Ketua Dempsey dan menteri kedinasan dan penasehat tinggi untuk membahas kekerasan seksual di ketentaraan," kata juru bicara itu.

Pada awal bulan ini, Pentagon menyiarkan laporan tahunan 2012 tentang kekerasan seksual di ketentaraan, yang menunjukkan lonjakan 37 persen dalam kejahatan seks. Diperkirakan, terdapat 26.000 laporan pada tahun lalu sedangkan tahun 2011 mencatat 19.000 laporan.

Laporan itu muncul sehari sesudah petugas penanggung jawab dinas pencegahan penyerangan seksual didakwa meraba-raba seorang wanita sambil mabuk di tempat parkir tidak jauh dari Pentagon.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement