Ahad 19 May 2013 15:37 WIB

Elektabilitas Jokowi Dinilai Lampaui Kandidat Capres Lainnya

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Antara
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Popularitas dan elektabilitas Joko Widodo alias Jokowi sebagai calon presiden 2014 dinilai lebih unggul dibandingkan tokoh-tokoh lainnya yang digadang-gadang sebagai capres .

"Kalau kita mau objektif menilai peluang-peluang kandidat capres yang ada saat ini, suka tidak suka maka Jokowi telah mengungguli semua kandidat yang ada," ujar Jeffrie Geovanie, board of advisor Center for Strategic and International Studies (CSIS), Ahad (19/5).

Menurut Jeffrie, elektabilitas Jokowi bahkan telah mampu melampaui sejumlah tokoh yang menguasi parpol yakni Prabowo, Wiranto, Megawati, dan Aburizal Bakrie. 

Jeffrie menambahkan popularitas dan elektabilitas  Jokowi hanya bisa ditandingi oleh tokoh yang memenangi Konvensi Capres Partai Demokrat. 

"Dari sejumlah peserta yang mungkin mengikuti Konvensi Capres Partai Demokrat, nama Gita Wiryawan patut diperhitungkan akan memenangkan konvensi," tuturnya. 

Selain dekat dengan SBY, kata Jeffrie, Gita juga memiliki kelebihan lainnya, yaitu tokoh muda, berwawasan luas, memiliki modal, dan juga tampang yang mendukung. 

Bila itu terjadi, tutur Jeffrie, proses perjalanan konvensi dan kemudian kemenangan atas konvensi akan menjadi modalitas besar buat Gita Wiryawan untuk muncul sebagai penantang serius Jokowi. 

"Kita tunggu saja, apakah Pilpres 2014 akankah menjadi pertarungan jagonya Megawati yaitu Jokowi berhadapan dengan jagonya SBY? Tentu bila mampu memenangkan konvensi capres Partai Demokrat, yaitu Gita Wiryawan."

Endang Tirtana, peneliti pada Maarif Institute Jakarta, menambahkan, Konvensi Partai Demokrat  bisa menumbuhkan gairah masyarakat untuk memilih calon-calon yang disodorkan partai.

Ia memperkirakan Konvensi Capres Partai Demokrat akan gencar dipublikasikan melalui media massa.

Terlepas dari "dua sisi koin" positif dan negatifnya, tutur Endang, Konvensi Capres Demokrat akan berhasil mengisi keterjarakan informasi antara pemilih dan kandidat Presiden.

"Konvensi ini bisa menjadi strategi untuk tactical voting, sehingga bandwagon effect bisa terjadi di mana masyarakat akan cenderung memilih kandidat Capres atau partai yang elektabilitasnya tinggi," ungkap Endiang.

Menurut dia,  jika Demokrat bisa mengolah ini, maka kandidatnya berpotensi menjadi pemenang Pilpres 2014.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement