REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya berupaya meminimilisir aksi geng motor. Fenomena geng motor yang kembali mencuat belakangan ini ditanggapi serius oleh Polda Metro.
Institusi Sub Daerah Polri yang bertanggung jawab menjaga keamanan DKI Jakarta ini Sabtu (18/5) malam hingga Ahad (19/5) dinihari melakukan sejumlah operasi ketertiban di jalanan ibu kota.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan operasi ini dilakukan fokus untuk merazia kendaraan bermotor. Terutama aksi kawanan penjahat yang bergerak dengan sepeda motor.
Operasi penertiban dilakukan serentak di dua wilayah berbeda, yakni Jakarta Pusat dan Jakarta Timur. Namun, kepolisian tidak menemukan adanya indikasi perbuatan aksi geng motor selama operasi berlangsung.
"Tidak (ada) balapan liar juga tidak ada," kata Rikwanto saat dihubungi melalui sambungan telepon di Jakarta, Ahad (19/5).
Dari operasi yang digelar dengan menerjunkan 643 pasukan gabungan TNI-Polri itu didapatkan 13 kendaraan yang melakukan pelanggaran. Akibatnya ke-13 kendaraan tersebut disita polisi. Tapi, penyitaan ini tidak terkait langsung dengan aksi geng motor di ibu kota.
Seperti diketahui, kejahatan geng motor sedang merebak luas dan terkesan bersamaan terjadi di tanah air. Di Pekanbaru Riau yang mewakili Sumatra, Garut dan Semarang di Pulau Jawa, serta Makassar di Sulawesi. Kebrutalan geng motor seolah bangkit kembali.
Setelah beberapa tahun lalu sempat mencuat serta merajalela di Bandung, Jawa Barat dan sempat meredup, kehajatan yang aksinya selalu bergerombol ini kembali muncul.