Ahad 19 May 2013 19:13 WIB

Aksi Polda Metro Jaya Hadapi Geng Motor

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Citra Listya Rini
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto
Foto: ANTARA
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya berupaya meminimilisir aksi geng motor. Fenomena geng motor yang kembali mencuat belakangan ini ditanggapi serius oleh Polda Metro.

Institusi Sub Daerah Polri yang bertanggung jawab menjaga keamanan DKI Jakarta ini Sabtu (18/5) malam hingga Ahad (19/5) dinihari melakukan sejumlah operasi ketertiban di jalanan ibu kota. 

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan operasi ini dilakukan fokus untuk merazia kendaraan bermotor. Terutama aksi kawanan penjahat yang bergerak dengan sepeda motor.

Operasi penertiban dilakukan serentak di dua wilayah berbeda, yakni Jakarta Pusat dan Jakarta Timur. Namun, kepolisian tidak menemukan adanya indikasi perbuatan aksi geng motor selama operasi berlangsung. 

"Tidak (ada) balapan liar juga tidak ada," kata Rikwanto saat dihubungi melalui sambungan telepon di Jakarta, Ahad (19/5).

Dari operasi yang digelar dengan menerjunkan 643 pasukan gabungan TNI-Polri itu didapatkan 13 kendaraan yang melakukan pelanggaran. Akibatnya ke-13 kendaraan tersebut disita polisi. Tapi, penyitaan ini tidak terkait langsung dengan aksi geng motor di ibu kota. 

Seperti diketahui, kejahatan geng motor sedang merebak luas dan terkesan bersamaan terjadi di tanah air. Di Pekanbaru Riau yang mewakili Sumatra, Garut dan Semarang di Pulau Jawa, serta Makassar di Sulawesi. Kebrutalan geng motor seolah bangkit kembali.

Setelah beberapa tahun lalu sempat mencuat serta merajalela di Bandung, Jawa Barat dan sempat meredup, kehajatan yang aksinya selalu bergerombol ini kembali muncul.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement