REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Presiden Suriah, Bashar al-Assad mengatakan militan berasal dari 29 negara yang berbeda. Semuanya berjuang untuk menjatuhkan pemerintahan di berbagai negara, termasuk Suriah.
Assad membuat pernyataan tersebut dalam sebuah wawancara panjang dengan koran Argentina, Clarin dan kantor berita Telam di Damaskus.
"Laporan terbaru yang dapat dipercaya menunjukkan bahwa ada sekitar 29 negara yang terlibat dalam kegiatan terorisme di perbatasan Suriah," ujarnya dilansir PressTV.
Assad menyatakan intervensi asing merupakan faktor paling penting yang memperparah situasi di Suriah. "Pertama banyak faktor yang memengaruhi krisi Suriah secara internal dan eksternal, yang paling signifikan adalah campur tangan asing," ujarnya.
Menurutnya, rencana negara-negara asing tersebut belum terwujud. Ini karena, orang-orang Suriah terus menolak dan melawan intervensi Suriah. Assad juga menuduh barat dan AS campur tangan dalam urusan internal negaranya.
"Kami tidak percaya banyak negara-negara Barat benar-benar menginginkan solusi di Suriah. Kami tidak berpikir bahwa kekuatan yang mendukung teroris menginginkan solusi terhadap krisis," ujarnya.
Krisis di Suriah sudah dimulai sejak Maret 2011. Ribuan orang tewas dan jutaan orang lainnya menjadi pengungsi.