REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kepolisian Indonesia dan Jerman sepakat meningkatkan kerjasama di bidang penanganan terorisme dan kejahatan transnasional lainnya.
"Kerjasama ini sebagai tindak lanjut kunjungan Presiden RI ke Jerman pada Maret lalu," kata Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo ketika mengunjungi Republik Federal Jerman (RFJ).
Councellor KBRI Berlin, Ayodhia Kalake, Selasa (21/5) mengatakan, Kapolri bersama State Secretary Kementerian Dalam Negeri RFJ, Klaus-Dieter Fritsche, menandatangani The Declaration of Intent between the Indonesian National Police and the Federal Ministry of the Interior of the Federal Republic of Germany on Preventing and Combating Transnational Crimes and Capacity Building.
Pernyataan Kehendak ini menandai kerjasama Indonesia dan Jerman di bidang pencegahan dan pemberantasan kejahatan transnasional yang meliputi antara lain kejahatan ekonomi, kejahatan dunia maya, pemalsuan dokumen, penyelundupan manusia, korupsi, narkoba dan bahan baku pembuatan narkoba, penanganan bencana serta terorisme.
Sedangkan di bidang pengembangan kapasitas, kedua pihak sepakat untuk melakukan pertukaran informasi dan pengalaman, kerja sama pendidikan polisi, pertukaran tenaga pelatih/pengajar, bantuan fasilitas dan infrastruktur Polri.
Dubes RI, Eddy Pratomo menyatakan Declaration of Intent tersebut merupakan implementasi konkrit salah satu butir Deklarasi Jakarta yang diluncurkan pada saat kunjungan Kanselir Merkel ke Indonesia pada 2012, serta menindaklanjuti kunjungan kenegaraan Presiden RI ke Jerman pada Maret 2013 lalu.
Dubes Eddy Pratomo, mengatakan, kerjasama tersebut semakin memperkuat kemitraan komprehensif RI-RFJ dan memiliki makna politis dan psikologis dalam meningkatkan comfort level dan familiarity kedua Negara dalam kerja sama penegakan hukum yang sempat vakum.
Selama kunjungannya ke RFJ, Kapolri melakukan pertemuan dan kunjungan ke beberapa institusi Jerman yang terkait dengan keamanan dan penegakan hukum, antara lain kunjungan dan pertemuan dengan Kepala Kantor Polisi Kriminal Federal (Federal Criminal Police Office), Dr. Jrg Ziercke.
Dalam pertemuan tersebut Kapolri membahas mengenai pengembangan kerja sama kepolisian kedua negara di bidang pendidikan dan pelatihan serta pertukaran informasi yang aktual. Pada saat kunjungan ke Pusat Pengendalian Huru-Hara Jerman, selain melakukan tanya jawab, Kapolri juga berkesempatan untuk menyaksikan demonstrasi penanganan kerusuhan dalam unjuk rasa.
Selain itu, Kapolri juga mengadakan kunjungan ke Pusat Gabungan Anti Teror Jerman di Treptow. Dalam kunjungan tersebut, Kapolri menyampaikan undangan kepada pihak Jerman untuk bertukar pengalaman dalam penanganan masalah terorisme.
Sementara di Wiesbaden, Kapolri mengadakan pertemuan dengan Wakil Komandan Unit Anti Teror Jerman GSG9, Reimund Gans. Dalam pertemuan tersebut, Kapolri menyepakati pembinaan kerja sama yang lebih erat antara GSG9 dengan Kapolri.
Sebagai tindak lanjut kunjungan Kapolri ke Jerman, akan diadakan forum konsultasi tingkat pakar Kepolisian kedua Negara untuk memetakan lebih rinci program kerja sama kedua pihak. Selain itu, disepakati pertukaran pengajar dan kerjasama pelatihan antinteror dengan GSG9 pada 2014.