Rabu 22 May 2013 13:09 WIB

14 RS Swasta Tak Jadi Mundur dari Program KJS

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Karta Raharja Ucu
  Seorang warga Marunda, Jakarta Utara menunjukkan kartu Jakarta Sehat, yang diberikan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Senin (12/11). (Adhi Wicaksono)
Seorang warga Marunda, Jakarta Utara menunjukkan kartu Jakarta Sehat, yang diberikan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Senin (12/11). (Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat belas dari 16 rumah Sakit swasta yang sebelumnya berencana mengundurkan diri dari program Kartu Jakarta Sehat (KJS), akan mengurungkan niatnya.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan memberikan pengarahan pada mereka terkait permasalahan yang muncul dalam penerapan KJS. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawaty mengatakan, permasalahan mundurnya 16 rumah sakit swasta bukan karena rendahnya premi KJS maupun manajemen Askes.

Permasalahan hanya pada sistem pembayaran Indonesia Case By Groups (Ina CBG's) terhadap rumah sakit swasta. "Jangan bicara masalah premi, premi sudah tinggi, ini bukan premi, tetapi bagaimana rumah sakit itu dibayar," ujarnya di Balai Kota, Jakarta, Rabu (22/5).

Dien mengaku permasalahan tersebut telah dilaporkan pada Sekjen Kementerian Kesehatan. Pihaknya pun akan melakukan empat tindak lanjut terhadap permasalahan KJS yang muncul.