REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Direktur Freeport Indonesia Rozik B Soetjipto mengatakan, Freeport menghentikan produksi tambang untuk sementara. Sebab Freeport sedang fokus dalam menyelesaikan masalah runtuhnya tambang bawah tanah Big Gossan.
Para pekerja, ujar Rozik, untuk sementara diliburkan. Namun mereka tetap mendapatkan gaji. “Bahkan ada pekerja yang sudah ingin berangkat kerja, namun tidak diperbolehkan,” katanya di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (22/5).
Hanya para teknisi Freeport, kata Rozik, yang masuk. Mereka sibuk melakukan perbaikan dan pengamanan terhadap Freeport. Mereka berupaya mendeteksi adanya kemungkinan tempat yang bahaya.
“Kami hanya ingin memastikan seluruh daerah tambang Freeport aman sebelum produksi tambang dilakukan kembali,” katanya.
Saat ini, terang Rozik, pihaknya juga masih sibuk mengurus berbagai macam asuransi dan jaminan yang harus diberikan kepada para korban,baik korban yang meninggal maupun korban yang masih dirawat. “Kami berkomitmen bertanggung jawab atas musibah ini,” terangnya.
Keluarga korban yang meninggal, ujar Rozik, akan diberi uang santunan. Selain itu anak-anak korban meninggal semuanya akan disekolahkan hingga lulus universitas. Saudara dari korban yang meninggal juga memiliki hak untuk bekerja di Freeport menggantikan saudaranya yang meninggal.
“Jika ada adik maupun kakak dari korban yang meninggal ingin bekerja di Freeport tentu akan diperhatikan dan diutamakan. Sebab mereka mungkin yang menggantikan tulang punggung keluarga, kami ingin menjamin keluarga korban tidak terlantar,” kata Rozik.