REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah Bahrain mengeluarkan kecaman keras terhadap pesawat mata-mata Iran. Perawat yang terbang di utara Bahrain yang berbatasan dengan Arab Saudi itu dianggap suatu ancaman bagi negaranya.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Bahrain, Samira Rajab mengatakan pesawat mata-mata Iran tersebut telah ada sejak dua pekan yang lalu. Pesawat tersebut terlihat di laut di Bahrain utara. Kawasan perairan tersebut merupakan perbatasan Bahrain dan Arab Saudi.
"Telah Terbukti pesawat mata-mata itu digunakan oleh Iran. Mungkin saja ini terkait dengan sel-sel spionase Iran yang ditemukan di Arab Saudi dan Bahrain," kata Rajab seperti dilansir ABC News, Rabu (22/5).
Pemerintah Bahrain juga mengimbau adanya kerja sama antara badan-badan keamanan regional untuk menghadapi ancaman dari Teheran itu. Saat ini, Iran memang menyatakan sedang mengembangkan pesawat-pesawat tak berawak untuk melakukan pengintaian dan melancarkan serangan.