REPUBLIKA.CO.ID, VIENNA -- Iran dilaporkan meningkatkan kapasitas pengayaan uranium dengan menambah ratusan peralatan ke tambang Natanz.
Tindakan tersebut dilakukan di tengah desakan negara Barat agar Iran menghentikan aktivitas nuklirnya.
Laporan badan nuklir PBB tersebut mengatakan, aktivitas terbaru tersebut akan memperlambat diplomasi antara Iran dengan kekuatan dunia. Dalam laporan tersebut, pasokan nuklir Iran hanya terbatas.
Namun, aktivitas terbaru masih berada di bawah garis merah atau toleransi Israel untuk menyerang Iran karena nuklirnya. Aktivitas nuklir Iran dituding negara-negara Barat akan digunakan sebagai senjata pemusnah massal.
Negara-negara Barat tetap menuding Negeri Para Mullah, meski badan nuklir PBB tidak menemukan aktivitas mencurigakan dalam tambang uranium Iran.
Sementara itu, pemerintah Iran membela diri dengan mengatakan nuklir akan digunakan untuk tujuan damai. Iran juga telah meratifikasi sejumlah perjanjian internasional terkait dengan nuklir.