Kamis 23 May 2013 21:42 WIB

Tentara Dibunuh di London, Sentimen Anti-Islam Menguat

Rep: Nur Aini/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Muslim Inggris saat melaksanakan shalat Jumat di jalanan Kota London.
Foto: dailymail.co.uk
Muslim Inggris saat melaksanakan shalat Jumat di jalanan Kota London.

REPUBLIKA.CO.ID, WOOLWICH--Puluhan pendukung Liga Pertahanan Inggris melemparkan botol ke arah polisi dan meneriakkan slogan-slogan anti-Islam di Woolwich, London, Inggris. Aksi itu terjadi beberapa jam setelah terjadi pembunuhan seorang tentara.

Sekitar 100 orang terlibat dalam bentrokan dengan polisi selama kurang dari satu jam. "Mereka memotong kepala tentara kita. Ini adalah Islam. Itulah yang kita lihat hari ini," ujar pemimpin kelompok tersebut, Tommy Robinson dilansir the Guardian.

Orang-orang berkumpul di dekat stasiun Woolwich  Arsenal dengan bendera dan salip setelah rencana protes beredar di media sosial. Ratusan polisi termasuk polisi anti huru hara ditempatkan di sekitar Woolwich.

Di tempat lain, dua orang ditangkap setelah menyerang masjid. Seorang pria 43 tahun berada dalam tahanan atas dugaan percobaan pembakaran.

Dia dilaporkan berjalan ke masjid dengan pisau di Braintree, Essex. Sekretaris Masjid, Sikander Saleemy mengatakan hal itu merupakan serangan balas dendam.

"Kami benar-benar mengutuk apa yang terjadi di Woolwich, tapi itu tidak ada hubungannya dengan kami," ujarnya.

Sementara itu, polisi di Kent melaporkan kerusakan pada sebuah masjid di Canterbury Street, Gilingham. Jurubicara mengatakan seorang pria telah ditahan karena dicurigai melakukan perusakan rasial.

Sebelumnya, seorang tentara dibunuh dengan pisau di jalanan London. Pelaku diduga adalah seorang pemeluk Islam berkulit hitam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement