REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR- - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta masyarakat untuk serius menangani dan membersihkan sampah plastik agar tidak sampai merusak vegetasi bakau.
"Plastik ini akan hancur dalam waktu 500 tahun dan plastik memiliki sifat perusak, khususnya bagi tanaman bakau atau mangrove. Plastik yang mengalir di hutan ini akan melilit tanaman bakau dan kemudian akan membunuhnya," katanya dalam kegiatan bersih-bersih sampah plastik di daerah Pemogan, Denpasar, Ahad (27/5).
Pada kesempatan itu, ia juga menegaskan komitmennya untuk menjadikan Bali bebas sampah plastik. Oleh karenanya, kegiatan pembersihan perlu dilakukan terus dan serius, mengingat sampah plastik merusak bumi pertiwi.
Mantan Kapolda Bali ini mengharapkan masyarakat tidak membuang sampah plastik sembarangan dan perlu upaya untuk menjaring sampah yang lewat agar tidak masuk ke hutan mangrove
"Itu berbahaya bagi kelangsungan hidup hutan mangrove bahkan bagi kelangsungan biota laut. Lama lama kita yang akan teracuni," ujarnya.
Gubernur mengemukakan penanganan sampah plastik hendaknya bisa dilakukan lebih sistematis lagi dengan digarap bersama oleh Badan Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) serta Dinas Kehutanan.
"Mudah-mudahan pemerintah kota dan kabupaten dapat berpartisipasi sehingga kita bisa bersihkan Bali dari sampah, khususnya sampah plastik," katanya.
Acara bersih-bersih diikuti oleh ratusan pegawai Pemerintah Provinsi Bali yang turut dibantu oleh unsur TNI, POLRI dan masyarakat desa setempat.
Pada acara bersih-bersih yang berlangsung sekitar dua jam itu, sampah-sampah plastik yang dipungut dari daerah aliran sungai tersebut selanjutnya dibuang dengan menggunakan truk pengangkut sampah.