Selasa 28 May 2013 15:43 WIB

Wapres: Harus Ada Indikator Pelayanan Publik

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
Wakil Presiden Boediono.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Wakil Presiden Boediono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wapres Boediono meminta jajaran pimpinan daerah dan instansi mulai memikirkan dan menerapkan indikator pelayanan publik. Hal tersebut diperlukan untuk melihat efisiensi kinerja aparatur pemerintah.

"Barangkali harus ada pengukuran dari indikator dari kepuasan masyarakat dari pelayanan publik yang dirinci secara konkret dan jelas," katanya, Selasa (28/5). 

Menurutnya, harus ada indikator yang dibuat oleh pihak ketiga (independen) yang bisa diakses oleh publik. Sebab, jika pejabat yang menilai kinerjanya sendiri, tidak akan dipercaya. 

"Harus ada sistem monitoring yang independen untuk semua bentuk pelayanan publik," katanya. Tak hanya soal indikator perhitungan, pelayanan publik pun harus dibarengi dengan keberhasilan aparat pemerintah meminimalkan korupsi dan penyelewengan. 

Selain itu, penggunaan uang publik pun harus bisa dipertanggungjawabkan. "Berapa efisien penggunaan uang publik dalam melaksanakan pelayanan publik jadi penilaian masyarakat juga," katanya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement