Selasa 28 May 2013 18:16 WIB

Media Asing Bungkam Beritakan Gerakan Separatisme

Red: Heri Ruslan
Bintang Kejora, bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Foto: napiremkorwa.blogspot.com
Bintang Kejora, bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM).

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Banyak media asing yang bungkam atau tidak mempublikasikan gerakan separatisme yang terjadi di negaranya sendiri, tapi menyiarkan berita-berita separatisme dan pelanggaran HAM di negara-negara berkembang.

Pernyataan itu dikemukakan oleh Direktur Informasi dan Media PLE Priatna dan pemerhati media Ahmed Kurnia dalam acara FGD (Forum General Discussion) terkait dengan penyelenggaraan Asia Media Summit ke-10 di Manado, Selasa, yang dihadiri berbagai media massa nasional.

"Separatisme atau gerakan pemisahan diri dalam suatu negara bukan hanya problem negara berkembang. Negara maju seperti Inggris dan Spanyol pun masih ada gerakan separatisme atau ingin merdeka dan memisahkan diri," kata Priatna.

Di Inggris, selain Irlandia yang menuntut kemerdeaan dan pemisahan dari Inggris, Skotlandia pun kini aktif melakukan hal yang sama. Begitu pula dengan Spanyol yang menghadapi gerakan separatisme dari ETA dan Resistencia Galega. ETA (Euskadi Ta Askatasuna) adalah sebuah organisasi separatis bersenjata Basque.