REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Jumlah operasi rahang ganda yang tengah meledak di Korea Selatan belum dapat dipastikan. Namun, studi terbaru memperkirakan angka tahunan mencapai lima ribu operasi. Sayangnya, sekitar 52 persen dari jumlah itu mengalami masalah sensorik seperti mati rasa pada wajah.
Lembaga perlindungan konsumen Seoul melihat jumlah keluhan melonjak dari 29 pada 2010 menjadi 89 pada tahun lalu. Diyakini, kasus keluhan pascaoperasi banyak yang tidak dilaporkan.
"Mulutku terus bergerak ke kanan dan area rahang mati rasa," tulis salah satu pengguna dari forum online konsumen medis dilansir Arabnews.
Dia memperlihatkan foto mulutnya yang miring. "Aku bahkan tidak bisa merasakan ketika air liur terus menetes keluar dari mulut," ujarnya.
Agustus lalu, mahasiswa berusia 23 tahun yang menjalani operasi rahang ganda mati bunuh diri. Dia meninggalkan catatan bunuh diri yang menjelaskan keputusasaannya setelah operasi. Dia tidak bisa mengunyah makanan atau berhenti menangis karena kerusakan saraf di saluran air mata.
Shin Hyon-Ho, seorang pengacara malpraktik medis di Seoul, mengatakan dia melihat kasus di mana operasi mengakibatkan sakit kronis rahang, mulut kering, gigi sejajar, dan ketidakmampuan untuk mengunyah atau tersenyum.
"Jumlah kasus operasi yang berhubungan dengan plastik terus tumbuh dengan komplikasi serius," ujar Shin.