Kamis 06 Jun 2013 18:38 WIB

DPP PKS: Spanduk Terkait BBM Inisiatif Pengurus Daerah

Rep: Ira Sasmita/ Red: Mansyur Faqih
Sekjen PKS Muhammad Taufik Ridho
Foto: Yasin Habibi/Republika
Sekjen PKS Muhammad Taufik Ridho

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membantah memberikan perintah untuk memasang spanduk penolakan kenaikan BBM bersubsidi di berbagai daerah. Dikatakan, spanduk-spanduk tersebut merupakan inisiatif dari pengurus DPD dan DPW yang sejalan dengan aspirasi masyarakat setempat.

Sekjen PKS, Taufik Ridho pun memertanyakan alasan partainya dituding tidak etis lantaran spanduk tersebut.

"Ukuran etis itu bagaimana? Ini bukan hanya sekadar masalah spanduk. Tetapi persoalan pokoknya, kebijakan menaikkan BBM saat ini memang tidak tepat," kata Taufik ketika dihubungi Republika, Kamis (6/6).

Menurutnya, tulisan yang tertera di spanduuk tersebut tidak akan jauh berbeda dengan aspirasi masyarakat. "Masyarakat memang tidak mau BBM naik. Survei LSN kan sudah buktikan, hampir 86 persen menolak," ujarnya.

Karenanya, Taufik justru balik mengimbau partai lain. Dikatakan, kebijakan menaikkan BBM tidak akan menyelesaikan persoalan negara dalam sektor energi. Atau dalam menanggulangi defisit anggaran yang dikeluhkan pemerintah. 

Alih-alih, yang harus segera ditata ulang pemerintah adalah pengelolaan kebijakan energi yang tepat. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement