Senin 10 Jun 2013 10:28 WIB

Anas: Kalau Ada Polwan Berjilbab, Tak Perlu Dilarang

Sejumlah anak berjilbab mengenakan seragam Polwan mengikuti kegiatan Lomba Polisi Cilik  dalam rangka Hari Bhayangkara ke-67 di Blok M Square, Jakarta Selatan, Sabtu (8/6).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah anak berjilbab mengenakan seragam Polwan mengikuti kegiatan Lomba Polisi Cilik dalam rangka Hari Bhayangkara ke-67 di Blok M Square, Jakarta Selatan, Sabtu (8/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluhan sebagian polisi wanita (polwan) yang hendak berjilbab akan tetapi dilarang oleh Polri juga mendapat tanggapan dari mantan ketua umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

Lewat akunnya @anasurbaningrum, Anas berkicau soal Peraturan Kapolri yang melarang hal tersebut. "Kalau ada Polwan yang mau berjilbab, mestinya tidak perlu dilarang. Kinerja yang utama,"ujarnya, Senin (10/6).

Banyak follower Anas yang me-retweet kicauan tersebut dan memberi komentar terhadap kicauan Anas. Pemilik akun @6haribisa mengungkapkan, "Di Amerika n Aussie aja bisa mas."

Senada dengan @5haribisa, pemilik akun @dickyharmanto menimpali,"Seperti di Inggris kan Pak?" Komentar lain datang dari @alvianrayabelen. Dia berujar singkat,"Setuju Pak, Tapi Tidak Wajib."

Polri tetap tak acuh terhadap desakan publik untuk mengakomodasi agar polwan diperbolehkan berjilbab. Keputusan Kapolri No Pol: Skep/702/IX/2005 tentang sebutan, penggunaan pakaian dinas seragam Polri dan PNS Polri sehingga tidak bisa memakai jilbab dinilai Mabes Polri sulit untuk diganti.

 

 

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement