Senin 10 Jun 2013 12:55 WIB

SBY: Jangan Anti-LSM Asing

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: Antara
Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar masyarakat tidak anti terhadap LSM asing. Terutama yang bergerak di bidang lingkungan. 

Menurutnya, LSM baik asing atau pun lokal bisa dijadikan rekanan untuk menjaga lingkungan.

"Jangan anti-LSM asing. Jadikan mereka partner, jadikan mereka mitra dan jadikan mereka teman. Jadikan mereka partner bukan lawan. Dengan demikian, makin ke depan makin baik lingkungan dan negara kita," katanya saat memberikan sambutan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Istana Negara, Senin (10/6). 

Menurutnya, LSM asing seperti Greepeace, WWF, atau yang berskala lokal seperti Walhi bisa memberikan masukan berharga untuk menjaga dan memperbaiki lingkungan. Akan baik jika terjadi kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan LSM terkait lingkungan. 

"Daripada berujung pada salah menyalahkan, perang kata-kata, lebih baik masuk dan mengkritik, serta membetulkan," katanya. 

Presiden bercerita beberapa hari lalu sempat kedatangan tamu Greepeace. Dalam pertemuan tersebut, ia kembali menegaskan posisi dan sikap Indonesia terhadap lingkungan.

Ia pun tak ragu meminta agar LSM tersebut mengkritik dan memberikan rekomendasi secara berimbang tentang kondisi alam di Indonesia. 

Indonesia, lanjutnya, terbuka dengan pandangan dan opsi terbaik dari perspektif pengelolaan lingkungan. Jika Indonesia sudah melakukan hal sesuai jalurnya, maka akan lebih baik jika dunia tahu juga.

Bukan sekadar tahu yang buruk-buruk tentang lingkungan di Tanah Air. 

Tak hanya itu, SBY juga menjabarkan dalam agenda pembangunan pasca-2015 pengganti MDGs, aspek lingkungan adalah hal yang diprioritaskan.

Dalam laporan yang diberikan SBY bersama Presiden Liberia dan Perdana Menteri Inggris ke Sekjen PBB, disebutkan pembangunan baru akan sangat memperhatikan aspek lingkungan. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement