Selasa 11 Jun 2013 04:04 WIB

Demokrat Bantah BLSM Strategi Menangkan Pemilu 2014

Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Ketua Divisi Kominfo Partai Demokrat, Andi Nurpati.
Foto: Antara/Reno Esnir
Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Ketua Divisi Kominfo Partai Demokrat, Andi Nurpati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat membantah tudingan jika program bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebagai strategi pemenangan pada Pemilu 2014.

Penegasan itu disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bidang Komunikasi Andi Nurpati di Jakarta, Senin (10/6) malam. "Keputusan itu dari pemerintah. Pemerintah itu kan partai koalisi, bukan hanya SBY dan Partai Demokrat. Bahwa kemudian Demokrat menjadi pelopor karena memang presidennya dari Demokrat," kata mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat itu.

 Andi menyatakan, keputusan terkait kebijakan pemberian BLSM, diambil bukan berdasarkan persoalan untung dan rugi bagi partai, melainkan menyangkut kebijakan ekonomi demi kepentingan Negara secara utuh.

 "Kalau mau bicara soal strategi pemenangan pemilu, justru itu merupakan strategi yang tidak baik. Pahit bagi Demokrat untuk menaikkan harga BBM (bersubsidi), jadi ini bukan pencitraan," kilahnya.

Pemerintah harus menaikkan harga BBM bersubsidi karena harga minyak dunia semakin melambung. Sebagai kompensasi, pemerintah menyediakan program BLSM bagi 15,53 juta keluarga miskin dengan memberikan uang tunai Rp 150 ribu per bulan selama lima bulan.

Selain itu, pemerintah juga akan memberikan sejumlah program bantuan sosial lain sebagai kompensasi atas kenaikan harga BBM bersubsidi itu, antara lain pendidikan gratis, beasiswa, dan biaya kesehatan murah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement