REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- DIY mendapatkan giliran untuk pemasangan alat pengendali BBM bersubsidi yaitu RFID (Radio-frequency identification) pada Desember mendatang.
"Karena itu Pemda DIY diminta untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pemasangan RFID," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan (PUP) dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Rani Sjamsinarsi.
Dia mengatakan pihaknya telah mendapatkan surat dari Menteri ESDM yang isinya tentang rencana pemasangan RFID di DIY akan dilaksanakan Desember 2013.
"Karena itu pemerintah DIY diminta untuk melakukan sosialisasi tentang pesangan alat untuk pengendalian BBM bersubsidi. Dalam surat tidak dirinci bagaimana bentuk alatnya. Saya sendiri juga belum tahu bentuk alatnya seperti apa, ditempel atau dipasang di mana," kata Rani sambil tersenyum.
Menurut Rani, dengan alat RFD tersebut diharapkan pembatasan pembelian BBM dengan kendaraan secara langsung dapat dilakukan. Hal tersebut menjadi solusi untuk mengantisipasi bila ada masyarakat yang membeli BBM bersubsidi ke beberapa SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum).
Dikatakan dia, kemungkinan alat RFID tersebut akan dipasang di kendaraan pribadi. Sebab jika kendaraan milik pemerintah sudah dipasang stiker sebagai penanda bahwa kendaraan tidak boleh mengonsumsi BBM bersubsidi.