REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) enggan ambil pusing bila harus dikeluarkan dari koalisi. Wakil Sekretaris Jendral DPP PKS, Mahfudz Siddiq menyatakan PKS akan tetap bekerja untuk rakyat.
"Jangankan dicabut dari koalisi. Nyawa dicabut saja tidak masalah," kata Mahfudz kepada wartawan di kompleks parlemen Senayan, Rabu (12/6).
PKS, kata Mahfudz, sudah mendapat informasi bakal dikeluarkan dari koalisi sejak Jumat pekan lalu. Informasi itu didapat dari salah satu menteri PKS yang ada di kabinet.
Namun, Mahfudz enggan menyebut siapa menteri yang dia maksud. "Tidak penting siapa namanya," ujarnya.
Mahfudz menyebut, PKS belum menentukan sikap politik selanjutnya bila benar-benar dikeluarkan dari koalisi. Ia menyatakan DPP PKS masih menunggu surat resmi dari pimpinan Sekretariat Gabungan (Setgab), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ia juga membantah rapat Majelis Syuro PKS di Bandung hari ini membicarakan soal nasib PKS di koalisi. Menurutnya rapat di Bandung menyangkut pelantikan Achmad Heryawan sebagai Gubernur Jawa Barat pada Kamis (13/6) besok.
"Rapat rutin karena kebetulan pelantikan Pak Heryawan. Biar sekalian jalan ke pelantikan Pak Heryawan besok pagi," ujarnya mengakhiri.