Jumat 14 Jun 2013 17:03 WIB

Titipan SBY untuk Para Pemred

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menitipkan pesan kepada insan pers dalam acara pertemuan puncak Forum Pemimpin Redaksi (Pemred) di Nusa Dua, Bali. Ia meminta agar pers ikut juga membangun negeri ke depan. 

"Saya titip kepada teman-teman insan pers, gelorakan semangat untuk sama-sama membangun negeri ini," katanya, Jumat (14/6). 

Ia meminta agar demokrasi dan kebebasan sebagai amanah reformasi tidak menimbulkan persoalan bagi kerukunan masyarakat Indonesia. Semua pihak, lanjutnya, punya peran untuk menjaga kerukunan dan toleransi. Termasuk insan pers di dalamnya. 

"Saya minta dukungan pers, bahwa kita harus bekerja sangat keras untuk menjaga kerukunan dan toleransi di antara kita," katanya. 

SBY menyatakan, ingin membentuk masyarakat yang baik. Ia beranggapan masyarakat yang maju dan tidak kalah dengan negara lain tetap menjadi idaman. Tetapi, tidak sekadar itu.  

"Kita menyadari masih ada pekerjaan rumah yang berkaitan dengan kerukunan persatuan dan toleransi," katanya. 

Ia mengatakan Indonesia akan menyambut pemimpin baru di 2014. Karena itu, jangan sampai momentum yang telah dicapai saat ini menguap. 

Selama kurun waktu 15 tahun terakhir, lanjutnya, apa yang telah dilakukan di Indonesia sudah banyak yang benar. Tetapi, masih banyak pula yang belum benar. 

Karenanya diperlukan koreksi dan perbaikan. Pemimpin baru dan pemerintahannya harus bisa menjawab persoalan dengan inisiatif baru agar yang sudah baik dijaga dan ditingkatkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement