REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Laporan Amerika Serikat mengenai penggunaan senjata kimia di Suriah dianggap sebagai rekayasa. Cara tersebut dinilai mirip seperti 'kebohongan' yang pernah ditebar Negeri Paman Sam soal senjata pemusnah massal Saddam Hussein di Irak.
"Informasi tentang penggunaan senjata kimia oleh [Presiden Suriah Bashar] Assad dibuat dalam cara yang sama seperti berbohong mengenai senjata pemusnah massal Saddam Hussein [di Irak]," kata Alexei Pushkov, ketua komisi internasional majelis rendah parlemen Rusia di Twitter, seperti dikutip RIA Novosti, Jumat (14/6).
Laporan-laporan intelijen AS disampaikan kepada PBB dan masyarakat internasional sebelum invasi pimpinan AS ke Irak pada 2003 menyatakan bahwa rezim Saddam Hussein memiliki senjata pemusnah massal, termasuk agen (zat perusak) saraf, rudal balistik dan program senjata nuklir.
AS mengklaim ancaman yang ditimbulkan oleh senjata-senjata itu untuk membenarkan invasinya ke Irak, tetapi setelah negara itu diduduki, senjata pemusnah masal yang dituduhkan tidak pernah ditemukan.
Pushkov menganggap Presiden Obama mencoba melakukan cara yang sama seperti dilakukan mantan Presiden George W. Bush.