Senin 17 Jun 2013 06:20 WIB

Buruh Migas Pasang Spanduk Penolakan Kenaikan Harga BBM di SPBU

Rep: Lilis Handayani/ Red: Mansyur Faqih
 Pengendara melintas didepan spanduk penolakan kenaikan BBM di Jakarta, Jumat (7/6).  (Republika/Tahta Aidilla)
Pengendara melintas didepan spanduk penolakan kenaikan BBM di Jakarta, Jumat (7/6). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kenaikan harga BBM mendapat penolakan di berbagai daerah. Di Kabupaten Indramayu, penolakan itu disampaikan Serikat Buruh Mitra Kerja Pertamina Refenery Unit (RU) VI Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (SBMK-KASBI) Indramayu.

Aksi penolakan rencana pemerintah itu dilakukan dengan memasang spanduk di sejumlah SPBU. Antara lain SPBU di wilayah kecamatan Indramayu dan Sindang. 

Ketua SBMK-KASBI Indramayu, Iwan Setiawan mengungkapkan, pemasangan spanduk tersebut merupakan bentuk sikap buruh migas yang menolak rencana kenaikan harga BBM.

"Kami dengan tegas menolak kenaikan harga BBM," kata Iwan.

Iwan mengungkapkan, kenaikan harga BBM akan menyengsarakan rakyat kecil. Karena kenaikan harga BBM akan membuat harga kebutuhan pokok melambung.

"Padahal, mayoritas rakyat kecil tidak memiliki kepastian pekerjaan akibat adanya sistem kerja kontrak dan outsourcing," papar Iwan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement