REPUBLIKA.CO.ID, NOUAKCHOTT -- Kelompok Al Qaida Afrika Utara (AQIM), Minggu waktu setempat, mengkonfirmasi kematian dua komandan seniornya tahun ini di Mali. Keduanya adalah gerilyawan kawakan Abdelhamid Abou Zeid dan komandan brigade Abdallah Al Chinguetti. Demikian kata Kantor Berita Mauritania ANI.
Kematian Abou Zeid, yang menghasilkan jutaan dolar dengan menculik warga Barat selama satu dasawarsa terakhir, sudah diumumkan secara pasti oleh Paris pada Maret setelah bentrokan antara pasukan Prancis dan gerilyawan di Mali utara.
Namun, AQIM baru sekarang mengakui secara resmi kematian Abou Zeid. Dia merupakan komandan salah satu brigade selatan. Abou Zeid juga tercatat sebagai pembantu terpercaya pemimpin AQIM, Abdelmalek Droukdel, yang sulit ditangkap.
Pernyataan AQIM yang dikirim kepada ANI mengatakan Abou Zeid tewas dalam pertempuran dengan pasukan yang dipimpin Prancis pada Februari di daerah pegunungan Adrar des Ifoghas di kawasan terpencil Mali timurlaut.
AQIM juga mengatakan bahwa Abdallah Al Chinguetti, seorang Mauritania dan pemimpin brigade Al Vourghan, tewas dalam operasi yang sama. Brigade itu aktif di Mali utara selama pendudukan kelompok garis keras tahun lalu.