REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK---Aparat kepolisian Kota Depok menjaga selama 24 jam stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM. "Penjagaan selama 24 jam dilakukan sejak Sabtu (15/6) sampai setelah harga BBM naik," kata Kabag Humas Polres Kota Depok AKP Syah Djohan.
Ia mengatakan SPBU yang dinilai rawan adalah yang terletak di jalan utama seperti Margonda, Tole Iskandar, Sawangan, dan Siliwangi. Menurut dia sebanyak 93 personil petugas keamanan tersebut akan ditempatkan 46 SPBU yang tersebar di wilayah Depok tersebut. "Kami juga menurunkan intel dan reserse untuk mengawasi SPBU," jelasnya.
Penjagaan tersebut lanjut Djohan dimaksudkan untuk pengamanan unjuk rasa anti kenaikan BBM. Dikatakannya aksi unjuk rasa yang menyandera petugas SPBU dan juga tangki mobil BBM Pertamina yang disandera para pengunjukrasa di Makassar. "'Kita tak ingin ada penyanderaan, untuk itu kami menyediakan pengamanan," ujarnya.
Menjelang kenaikan BBM katanya memang cenderung akan adanya penimbunan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Untuk itu kata dia pihaknya selalu mewaspadai adanya pembelian secara berlebihan. "Kalau beli memakai jerigen hanya diizinkan sebanyak 5 liter," ujarnya.