REPUBLIKA.CO.ID, KOSOVO -- Pemimpin komunitas muslim Kosovo meminta umat Islam supaya menghindari "kumpul-kebo" dan seks bebas. Peringatan ini disampaikan setelah budaya negatif itu tengah mengintai komunitas muslim.
Juru Bicara Komunitas Muslim Kosovo Ahmet Sadriu mengatakan fenomena tersebut sangat memprihatinkan. Belum lagi peningkatan konsumsi narkoba. "Kami sangat prihatin," komentar Ahmet seperti dikutip SETimes, Senin (17/6).
Masalah ini selanjutnya menjadi perdebatan panas di kalangan muslim Kosovo. Bukan karena berapa banyak pasangan muslim yang terlibat seks bebas, tapi karena komentar seorang imam terkait masalah tersebut.
Imam Irfan Salihu ketika berkhutbah secara emosional mengingatkan muslim untuk menghindari perilaku buruk tersebut. Menurut dia, kalau ada muslimah yang terlibat tindakan amoral maka sebaiknya diusir dari rumah.
Komentar ini yang selanjutnya memicu masalah baru. Sebagian muslim Kosovo menilai niat imam sangat baik, namun terlalu emosional. Aktivis Mahasiswa Studi Islam, Merita Borovci menilai masalah ini perlu pendekatan berbeda.
Bukan dengan menyampaikan perspektif secara langsung dengan perempuan sebagai obyek. "Saya kira Allah mengampuni setiap kesalahan yang dilakukan," kata dia.
Ketua Kaukus Perempuan Teuta Sahatqija menambahkan dalam masalah ini sebaiknya tidak hanya menyalahkan perempuan. Karena itu, perempuan tidak harus diusir dari keluarga. Justru keluarga dan lingkungan perlu membantunya kembali ke jalan yang benar.