REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dewan Keamanan (DK) PBB, Selasa (18/6) menyerukan kepada masyarakat internasional agar melakukan tindakan khusus guna melindungi anak kecil dalam konflik bersenjata. PBB juga mendesak agar semua pihak mengakhiri pelanggaran hukum internasional terhadap anak-anak dalam situasi semacam itu.
Meskipun menyambut kemajuan yang dibuat dalam mencegah dan menanggapi pelanggaran dan pelecehan yang dilakukan terhadap anak-anak, badan paling tangguh di PBB itu menyatakan tetap sangat prihatin mengenai tetap banyaknya pelaku pelecehan semacam itu dalam situasi konfl
Sehubungan dengan itu, DK menegaskan komitmennya untuk secara efektif menangani pelaku yang tak pernah berhenti. Dewan tersebut juga menyambut baik pertimbangan yang dilakukan oleh Kelompok Kerjanya mengenai Anak dan Konflik Bersenjata mengenai pilihan bagi peningkatan tekanan atas pelaku yang tak pernah jera mengenai pelanggaran dan pelecehan yang dilakukan terhadap anak kecil dalam situasi konflik bersenjata.
"Dewan Keamanan menggaris-bawahi pentingnya keterlibatan angkatan bersenjata dan kelompok bersenjata dalam masalah perlindungan anak selama pembicaraan perdamaian," kata pernyataan DK seperti dilansir Xinhua.
DK juga mendorong semua negara anggota PBB untuk merancang cara, melalui konsultasi erat dengan satuan tugas tingkat negara PBB, guna memfasilitaasi pengembangan dan penerapan rencana aksi yang terikat waktu dan berkaitan dengan perlindungan anak dan konflik bersenjata.
"Dewan Keaman juga menyeru negara anggota, lembaga PBB, termasuk Komisi Pembangunan Perdamaian dan pihak lain terkait guna menjamin pemulihan pasca-konflik dan perencanaan pembangunan kembali, program dan strategi yang memprioritaskan masalah yang berkaitan dengan anak-anak yang terpengaruh oleh konflik bersenjata," katanya.