Rabu 19 Jun 2013 03:11 WIB

Pesan Khusus untuk Deddy Mizwar

Deddy Mizwar
Foto: Republika/Agung Supri
Deddy Mizwar

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Anggota Komisi A DPRD Jawa Barat Deden Darmansyah meminta agar Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar bisa mengatur waktunya sebagai wakil kepala daerah walaupun masih terikat kontrak kerja sinetron dengan stasiun televisi swasta. "Pak Wagub Jabar sekarang intinya harus pandai-pandai saja mengatur waktunya," kata Deden Darmansyah.

Politisi dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jabar ini menghormati putusan Deddy Mizwar mengambil kontrak kerja sinetron religi karena diambil saat yang bersangkutan belum menjabat sebagai wakil kepala daerah.

Ia menuturkan, berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian Negara sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 43 Tahun 1999 wakil gubernur adalah pejabat negara. "Dan selama ini memang tidak ada larangan untuk melakukan kegiatan lain yang bersifat komersial sepanjang tidak mengganggu kinerjanya," kata dia.

Ia menambahkan, kegiatan komersial Wagub Jabar tersebut harus atas persetujuan Gubernur Jabar. Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar ternyata masih terikat kontrak kerja dengan salah satu stasiun televisi swasta untuk memproduksi sebuah sinetron religi yang akan tayang di Bulan Suci Ramadan yakni Para Pencari Tuhan (PPT). "Ya bagaimana, kalau sudah kontrak bagaimana lagi masih ada sisa dua tahun kontraknya, masih sampai tahun 2015. Mau dibatalin bagaimana," kata Deddy Mizwar, di Gedung Sate Bandung, Senin.

Ia menuturkan, dikarenakan tidak mungkin memutus kontrak kerja tersebut maka mau tidak mau dirinya akan menjalani profesi ganda sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat dan juga sebagai aktor.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement