Selasa 18 Jun 2013 15:58 WIB

Singapura Resah Terpapar Kabut Asap Sumatra

Kabut asap terlihat di  kawasan jembatan Esplanade, Singapura.
Foto: STRAITS TIME
Kabut asap terlihat di kawasan jembatan Esplanade, Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Udara Singapura, Selasa pagi hingga menjelang tengah hari, masih pekat tercemar kabut asap kebakaran hutan dan lahan daratan Pulau Sumatera.

ChannelNews Asia.com memublikasikan, pada pukul 7.00 (pukul 06.00 WIB) indeks standar pencemar (pollutant standards index/PSI) mencapai angka 106. Angkanya meningkat menjadi 108 pada pukul 08.00 dan kemudian 123 pada pukul 11.00.

Pada Senin (17/6) pukul 22.00, kata media tersebut, PSI yang disebabkan asap dari Sumatera mencapai 155. Itu merupakan angka tertinggi sejak September 1997 ketika PSI bertengger di angka 226.

The National Environment Agency (NEA) Singapura mengimbau warga, khususnya kanak-kanak, orang tua dan mereka yang berpenyakit paru-paru atau jantung, mengurangi lama waktu dan kegiatan berat di luar rumah.

Situs The Straits Times mengutip NEA memublikasikan bahwa pada pukul 08.00 PSI tercatat 109-122. Wilayah selatan Singapura terparah dilanda pencemaran itu.

Kondisi udara di atas 100 PSI sudah termasuk berbahaya bagi kesehatan. Pencemaran pada tahun ini sudah terjadi sejak 13 Juni.

Seorang pembaca, Joanne Hong, menyarankan pemerintahnya berbuat sesuatu. "(Keadaan) ini sangat buruk bagi anak-anak kita," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement