Selasa 18 Jun 2013 17:05 WIB

NOAA 18 Deteksi Enam Titik Api di Dumai

Titik Api
Foto: Antara
Titik Api

REPUBLIKA.CO.ID,DUMAI--Data satelit NOAA-18 yang dipantau Dinas Kehutanan Kota Dumai, Propinsi Riau mendeteksi keberadaan 6 titik api akibat kejadian kebakaran hutan maupun lahan di sejumlah kecamatan.

Kepala Bidang Kehutanan pada Dishut Dumai, Hadiyono menyatakan, titik api yang terpantau tersebut berada di Kecamatan Sungai Sembilan dengan 3 titik api, Kecamatan Bukit Kapur 1 titik api dan Medang Kampai 2 titik api.

Kejadian kebakaran hutan dan lahan tersebut, menurut Hadiyono berada pada lahan milik masyarakat di Kecamatan Bukit Kapur, namun tidak diketahui berapa luasannya.

Lima titik api lainnya berada di eks lahan perusahaan pemegang izin hak penguasaan hutan (HPH) dan hutan tanaman industri (HTI) sejumlah perusahaan, diantaranya PT Surya Dumai Agrindo di Kecamatan Sungai Sembilan. "Sebanyak enam titik api di kota Dumai terpantau dari satelit NOA-18 yang tersebar di tiga kecamatan," kata Hadiyono, Selasa.

Dia menjelaskan, kepulan asap yang menyelimuti kota Dumai merupakan dampak dari kejadian kebakaran hutan dan lahan yang marak terjadi belakangan ini di sejumlah wilayah Dumai dan beberapa daerah perbatasan.

Kendati terdapat 6 titik api di Dumai, namun pihak Dishut hanya melakukan pemadaman di lokasi lahan terbakar milik masyarakat yang juga dilaporkan terjadi di Kelurahan Bumi Ayu, Kecamatan Dumai Selatan.

"Untuk melakukan penanggulangan, kita mengalami kendala kesulitan menembus medan lokasi dan tidak tersedianya stok air untuk penyiraman karena kanal di lokasi hutan terbakar banyak yang kering," terangnya.

Sejumlah warga mengeluhkan kondisi cuaca kota Dumai yang berubah berwarna kuning akibat kepungan kabut asap yang semakin parah dan menghalangi pencahayaan sinar matahari. Warga mendesak Pemkot Dumai agar segera melakukan upaya penanggulangan kabut asap yang semakin parah ini.

"Kota kita mendadak menjadi berwarna jingga karena diselimuti asap. Kita berharap pemerintah segera mengatasi persoalan ini, karena kasihan anak-anak bisa sakit kakau terhirup udara asap ini," kata Asnah, warga Jalan Cut Nyak Dien, Kelurahan Purnama.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement