Selasa 18 Jun 2013 19:19 WIB

Solidaritas Muslim untuk Mandela

Rep: Rosita Budi Suryaningsih/ Red: M Irwan Ariefyanto
Nelson Mandela
Foto: AP/Schalk van Zuydam
Nelson Mandela

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Umat Muslim menunjukkan solidaritasnya terhadap mantan presiden Afrika Selatan (Afsel) yang juga penentang apartheid, Nelson Mandela. Ia masih terbaring dalam keadaan sakit. Ia menderita infeksi paru-paru dan dilarikan ke rumah sakit sepekan lalu. Muslim pun memanjatkan doa atas kesembuhan laki-laki yang pernah meraih Nobel Perdamaian ini.

Dalam pernyataannya, Islamic Society of North America (ISNA) menyatakan kekaguman pada kepemimpinan dan integritas Mandela. ISNA bersama  bangsa dan  Muslim Afsel memuji perjuangan Mandela serta semangatnya untuk berkorban. “Kami berdoa kepada Allah agar perjuangan Mandela terus mewarnai rakyat Afrika Selatan dan dunia.”

ISNA meminta jamaah masjid-masjid di Amerika menyebut kontribusi dan mengingat Mandela dalam doa-doanya. “Mandela telah menginsipirasi jutaan orang di seluruh dunia,” kata Direktur Nasional Kantor ISNA untuk Aliansi Antarkeyakinan dan Komunitas. Ia berharap tim kesehatan melakukan tindakan terbaik untuk mengembalikan kesehatan Mandela.

Mandela dipenjara selama 27 tahun karena melawan pemerintahan kulit putih. Pada 1994, ia menjadi presiden berkulit hitam pertama di Afsel. Mandela yang dikenal pula dengan panggilan Madiba, nama klannya, memang mempunyai riwayat penyakit paru-paru. Ini muncul saat ia berada di Penjara Robben Island, dekat Cape Town.

Sebelumnya, Muslim di Afrsel menggelar acara doa bersama untuk Mandela. Acara tersebut berlangsung di Masjid Awwal, Bo Kaap. “Ketika Mandela dalam keadaan sakit, kami semua juga merasakan sakit. Saat ia tak nyaman, seluruh Afrika Selatan merasakan hal yang sama,” kata Sheikh Ebrahim Gabriels dari Dewan Yudisial Muslim (MJC).

Ebrahim menyatakan, komunitas Muslim berharap agar Mandela terbebas dari penyakit yang menderanya. Presiden MJC Maulana Igsaan Hendricks menuturkan, komunitas Muslim mengakui kontribusi besar Mandela. Terutama, perjuangan Mandela dalam mencapai kebebasan melakukan pembebasan di negaranya.

“Mandela datang ke Masjid Awwal ini untuk menunjukkan apresiasinya kepada Muslim atas andil selama perjuangan pada masa apartheid,” ujar Igsaan. Populasi Muslim berkisar 1,5 persen dari seluruh penduduk Afsel yang mencapai 53 juta jiwa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement