Jumat 21 Jun 2013 16:44 WIB

Marzuki Minta Pedagang Besar Berempati Soal Harga

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Djibril Muhammad
Ketua DPR RI Marzuki Alie
Foto: ANTARA/Rosa Panggabean
Ketua DPR RI Marzuki Alie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Marzuki Alie berkunjung ke Pasar Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (21/6) pagi sekitar pukul 09.30 WIB. Ia datang untuk meninjau harga kebutuhan pokok yang ada di pasar tersebut.

"Kemarin saya dapat laporan dari mana-mana kan, harga naik, saya ingin cek alasannya," kata dia.

Ia enuturkan, berdasarkan hasil bertanya kepada pedagang langsung, harga barang naik memang karena harga asal dari agen sudah tinggi.

Maka, ia melanjutkan, ia akan mengimbau pemerintah untuk memanggil pengusaha-pengusaha besar dibidang kebutuhan pangan.

Marzuki yang dibalut dengan setelan olah raga ini menilai pemerintah harus bisa mengatur para penyedia kebutuhan agar tidak merugikan banyak pihak terutama pedagang kecil.

Selain itu, ia menilai seharusnya pengusaha-pengusaha besar ini memiliki rasa empati, prihatin dan jangan mengambil keuntungan besar untuk kepentingan kelompoknya di saat-saat susah. "Pemerintah juga sedang susah mau menaikan harga BBM, pengusaha besar jangan ambil untung," kata dia.

Marzuki menilai sudah seharusnya pemerintah menerapkan sanksi kepada pengusaha yang tidak sehat. Selain itu, peran pemerintah juga untuk meregulasi aturan tentang batas keuntungan pengusaha besar ketika kondisi sedang tidak stabil.

Harga beberapa bahan pangan di Pasar Palmerah memang mulai merangkak naik. Pedagang mengatakan harga dari agen sudah cukup tinggi sehingga mereka pun terpaksa menaikan harga. Budi, salah satu pedagang telur mengatakan ada kenaikan harga telur naik sejak seminggu lalu. "Sekarang sudah Rp 20 ribu dari Rp 17 ribu," kata dia.

Selain harga telur, harga gas elpiji pun merangkak naik. Beberapa pedagang mengkhawatirkan akan ada kenaikan bahan pokok lain seiring isu kenaikan harga BBM dan menjelang bulan Ramadhan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement