Jumat 21 Jun 2013 19:06 WIB

Polisi Mulai Berjaga di SPBU

Rep: Andi Ikhbal / Red: Djibril Muhammad
Sejumlah anggota kepolisian menjaga sebuah SPBU milik Pertamina (ilustrasi).
Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Sejumlah anggota kepolisian menjaga sebuah SPBU milik Pertamina (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jelang pengumuman tarif baru BBM bersubsidi, Polda Jawa Timur menginstruksikan ke seluruh jajaran kepolisian untuk mengantisipasi SPBU di tiap kabupaten/ kota Jumat (21/6) malam. Selain antisipasi penyelundupan, antrean panjang juga menjadi fokus pengawasan.

Kapolda Jatim, Irjen Pol Unggung Cahyono mengatakan, hasil Operasi Dian sejak tanggal 10 Juni lalu, pihaknya telah mengungkap penyelundupan sebanyak 30 ton bahan bakar bersubsidi yang diselundupkan di tujuh kabupaten/ kota.

"Untuk mengantisipasinya, para pembeli yang menggunakan jerigen harus menyertakan surat dari kepala desa/ lurah," kata Unggung pada Republika, Jumat (21/6).

Kabid Humas Polda Jatim, AKBP Awi Setiyono menambahkan, ketujuh lokasi tersebut yakni Pasuruan, Sidoarjo, Bojonegoro, dua titik di Banyuwangi, dan tiga di Gresik. Modus yang digunakan adalah penimbunan skala besar yang disimpan di gudang penyimpanan.

Di salah satu SPBU tak berizin di Gempol, Pasuruan, polisi  menyita  380 liter premiun bersibsidi, 40 jerigen kosong. Kemudian, sebuah bengkel di Tanggulangin, Sidoarjo yang diduga menimbun 3.200 liter solar dari dalam 16 drum dan 125 liter di lima jerigen.

Penimbunan juga terjadi di gudang bekas giling padi daerah Sumberejo, Bojonegoro. Sekitar 1,5 ton solar, 50 jerigen dan 1 alcon diamankan kepolisian dari tempat tersebut.

Lalu, di Perumahan Patra, Cerme, Gresik, Awi mengatakan, pihaknya mengamankan pengangkutan BBM solar subsidi sebanyak 85 liter yang akan digunakan sebagai bahan bakar alat berat industri.

PT Indo Pipe Jalan KIG Raya Selatan, Gresik juga terindikasi melakukan penimbunan 1.100 liter solar untuk bahan bakar forklift. Selain itu, lima ribu liter solar dan sebuah truk Toyota Dyna diamankan karena hendak dijual dengan harga non subsidi di depan Balai Rakyat, Jalan Mayjend Sungkono, Gresik

Awi menambahkan, saat ini pihaknya sudah menyebarkan 115 anggota gabungan yang terdiri dari Ditreskrimsus, Ditshabara, Ditintelkam serta beberapa staf di Mapolda Jatim untuk meningkatkan intentsitas pengamanan antisipasi gejolak kenaikan BBM.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement