REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi masih memburu pelaku penyerangan anggota Batalyon 753 di Jigonikme, Distrik Ilu, Papua yang terjadi Selasa (25/6). Dalam peristiwa yang menewaskan dua orang ini, polisi sedang memusatkan perburuan di sekitar pegunungan di daerah setempat.
"Masih terus petugas Papua kejar," kata Kepala Bagian Penerangan Satuan Humas Polri, Kombes Rana S Permana, di Mabes Polri Rabu (26/6). Rana mengatakan, kejadian tersebut berawal saat tujuh orang menyegat mobil rombongan tentara di Jalan Trans Kabupaten Puja dan Kabupaten Tolikara atau sekitar 8 km dari Ilu pada Selasa sore.
Saat itu, kata dia, pasukan TNI sedang menempuh perjalanan pulang usai melakukan kunjungan atau silahturahmi ke Kepala Kamp Jigonikme, Distrik Jigonikme, Kabupaten Puja, Papua. Saat dalam perjalanan, mereka dihadang oleh tujuh orang tersebut yang membawa senjata laras panjang. Sempat terjadi baku tembak antara kelompok ini dengan rombongan batalyon yang berjumlah empat orang.
"Dua orang tewas, satu petugas atasnama Letda I Wayan Sukarta, lainnya supir rombongan tersebut Tono," kata dia. Rana menjelaskan, I Wayan mengalami luka tembak di bagian kepala dan tulang kering kaki kanan. Lalu luka bacok pada bahu kanan dan paha kanan serta luka gores pada pipi kiri. Sementara Tono mendapat bacokan pada kepala bagian belakang dan punggung. Keduanya tewas di tempat.
Dua tentara lainnya, Prada Andi dan Prada Supiyoko berhasil selamat dan mencari pertolongan. Mereka kemudian berhasil mencapai pos Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua. "Pasukan bantuan lalu datang, tapi para korban sudah ditemukan tewas di tempat. Sementara seorng kernet mobil tersebut hilang dan masih dalam pencarian," kata dia.